Dalam beberapa hari terakhir transaksi pasar saham indonesia menunjukan total transaksi harian yang lebih kecil dibandingkan dengan bulan – bulan sebelumnya. Berdasarkan data transaksi perdaga ngan yang diperoleh Bursa Efek Indonesia didapatkan transaksi harian berada di bawah Rp 8 Triliun perhari dan membuat rerata transaksi harian bulan ini hanya Rp7.15 Triliun per hari.
Jika dihitung dalam dua minggu kebelakang berdasarkan data yang diambil dari aplikasi online trading Mirae Sekuritas. Terlihat transaksi harian IHSG dalam 2 minggu terakhir menunjukan penurunan transaksi. Berikut datanya:

Berdasarkan data yang diambil dari aplikasi online trading Mirae Sekuritas, pada senin tanggal 25 november 2019 IHSG ditutup dengan total transaksi sebesar Rp 6.3 Triliun. Dan pada hari sebelumnya yaitu jumat tanggal 22 november 2019 IHSG ditutup dengan total transaksi sebesar Rp 6.1 Triliun.
Salah satu penyebab penurunan total transaksi harian pada IHSG adalah menurunnya transaksi saham lapis tiga atau biasa juga disebut dengan saham gorengan yang terkendala beberapa kebijakan penertiban oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ditambah lagi dengan pembatasan jumlah pinjaman transaksi saham – saham tersebut di perusahaan sekuritas serta adanya wajib lapor oleh asuransi dan dana pensiun yang menintipkan sahamnya di portofolio reksadana.
Lalu apakah penurunan jumlah transaksi di IHSG juga menunjukan keluarnya dana – dana asing di IHSG? Berikut datanya:

Investor asing diketahui masih membukukan transaksi jual bersih di pasar reguler sebesar Rp 4,81 triliun. Pada 7 november investor asing membukukan net sell atau jual bersih sebesar 1.2T, dengan total penjualan di bulan november hingga saat ini sebesar 4.81 Triliun. Ketiga tertinggi dari sisi penjualan setelah Mei dan Agustus yang masing-masing membukukan transaksi jual bersih reguler Rp 8,98 triliun dan Rp 8,62 triliun.
Namun, tidak sedikit yang siap mengambil kesempatan dan memanfaatkan tren November yang terkoreksi. Zulfa Hendri, Direktur Utama PT Majoris Asset Management, menilai tren koreksi pada November justru memberikan pintu kesempatan bagi investor dan trader untuk masuk ke pasar saham dengan harga yang sudah murah.