Keberhasilan investor dalam mendapatkan keuntungan dari pasar saham mempunyai kebanggaan bagi investor itu sendiri.
Terlebih merupakan hasil Analisa yang dilakukan pribadi. Banyak cara dan metode yang digunakan, salah satu nya adalah dengan menggunakan bantuan dari Indikator Moving Average.
Moving average merupakan salah satu indikator tren yang cukup popular di kalangan trader saham. Indikator ini “memperhalus” pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, sehingga Anda dipermudah untuk mengenali tren atau arah pergerakan harga secara umum
Moving Average bersifat trend-following (mengikuti tren) dan lagging (tertunda) karena dibuat berdasarkan harga yang telah terjadi
Moving Average dihitung berdasarkan nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Nilai rerata bisa diambil dari harga tertinggi (High), terendah (Low), harga pembukaan (Open), penutupan (Close), ataupun harga tengah (Median). Semakin panjang periode yang digunakan dalam perhitungan indikator Moving Average, maka pergerakan garis akan makin lambat (lagging) dibandingkan harga.
Moving average sendiri bisa digunakan 3 fungsi, yaitu sebagai identifikasi trend, sebagai support resistance, dan menentukan area buy dan sell .
1. IDENTIFIKASI TREN
Secara umum trend terbagi menjadi 2, trend bullish dan trend bearish. Dengan bantuan indicator MA, trader saham dapat mengenali trend apa yang sedang terjadi.
Apabila harga saat ini berada dibawah moving average, berarti trend bearish
Apabla harga saat ini berada diatas moving average, berarti trend bullish
2. SEBAGAI SUPPORT RESSITANCE
Support dan Resistance merupakan titik-titik penting dimana harga cenderung memantul jika suatu tren masih kuat, atau harga mengalami perubahan tren jika tren sebelumnya melemah
Ketika harga bergerak di atas garis MA, maka garis MA berperan sebagai Support. Sedangkan jika harga bergerak di bawah garis MA, maka garis MA berperan sebagai Resistance
3. MENENTUKAN AREA BUY dan SELL
Jika anda menggunakan indikator Moving Average sebagai support resistance, maka hal tersebut bisa dijadikan sebagai area pembelian ataupun penjualan.
Namun anda juga bisa menggunakan 2 MA untuk menentukan level Buy dan Sell.
Misalnya Moving Average dengan periode 5 hari dan Moving Average 20 hari (MA-5 dan MA-20).
Kita mengenal istilah Golden Cross dan Death Cross.
signal Buy muncul ketika MA dengan periode rendah (MA5) memotong MA dengan periode tinggi (MA20)dari bawah keatas (Golden Cross).
Signal Sell muncul ketika MA dengan periode rendah (MA5) memotong MA dengan periode tinggi (MA20)dari atas kebawah (Death Cross).

Materi lebih lanjut kita bahas dalam artikel berbeda, kali ini coba kita praktekan dengan studi kasus saham BTPS .
Diatas merupakan CHART BTPS pada hari kamis, 20 juni 2019. Saya melihat ada peluang pembelian karena :
- Harga masih diatas gari MA20 yang berarti trend masih bullish
- Harga mendekati level MA20 sebagai area support
- Area pembelian terbaik memang diharga 2800 tetapi, jangan jadikan level support dan resistance sebagai angka pasti melainkan rentang harga (range) dalam kasus ini range pembelian ada di area 2800-2900 .

Pada hari itu pun Saya sendiri membeli saham BTPS diharga 2870. Dengan harapan harga mantul dari level support MA20 .

Dan ternyata Alhamdullilah harga berhasil mantul MA20 dan naik 3 hari berturut-turut.
Kapan waktu tepat untuk jual ? jawaban nya ketika trend berubah menjadi turun. Artinya, harga bergerak dibawah garis Moving Average.

Hingga saat tulisan ini dibuat, potensial profit dari saham BTPS sebesar +15,68%. Bukan maksud untuk pamer karena saya yakin masih banyak orang yang mendapatkan keuntungan jaul lebih besar.
Disini saya coba sharing strategi yang sederhana yang bisa di aplikasikan langsung oleh investor. Masih banyak strategi yang bisa dipelajari seperti strategi AUTOCUAN, DEMAND ZONE maupun TAPE READING yang akan dibahas tuntas pada workshop batch 2. Jangan lupa bergabung ya.
