Memasuki akhir tahun 2019 IHSG terlihat susah payah dalam menjaga trend kenaikannya. Seperti di tahun – tahun sebelumnya dimana IHSG selalu memberikan hasil yang kurang memuaskan menjelang akhir tahun. Secara data historikal 10 tahun terakhir IHSG memang berada pada performa yang negatif setiap memasuki akhir tahun. Kususnya di bulan Oktober, November dan Desember.
Pergerakan seasonality ini sudah banyak di antisipasi oleh investor dan biasanya beberapa dari investor saham cenderung memanfaatkan momentum ini untuk mulai mencari harga saham yang sudah berada dibwah nilai wajarnya. Atau mencari diskon akhir tahun di saham – saham yang di perdagangkan di IHSG.
Secara pertumbuhan tahunan dalam 10 tahun terakhir IHSG mencatatkan pertumbuhuhan rata-rata setiap tahunnya berdasarkan rumus perhitungan Compound annual growth rate (CAGR) sebesar 9.29%. Jika melhat pertumbuhan IHSG setiap tahunnya sebesar 9.29% tentu pertumbuhan ini lebih besar dari tingkat bunga deposito.
Lalu kira – kira sektor apa yang memberikan pertumbuhan terbesar pada IHSG? Untuk mengetahuinya kita bisa lihat di tabel berikut:
Pertumbuhan IHSG dan Sektoral 10 tahun terakhir
Berdasarkan tabel di atas ternyata sektor yang memberikan pertumbuhan terbesar pada performa IHSG adalah sektor Finance, Consumer dan Basic Industry. Dari ketiga sektor itu masing masing mencatatkan pertumbuhan pada Finance sebesar 15%, Consumer sebesar 13.57% dan Basic Industry sebesar 12.72%.
Sedangkan sektor sektor yang membebani pertumbuhan IHSG adalah sektor Mining dan Aglicurtur yang masing – masing mencatatkan pertumbuhan yang negatif. Yaitu pada sektor Mining sebesar -3.16% dan sektor agricurture sebesar -3.19%.
Dengan mengetahui sektor apa yang memberikan bobot terbesar pada kenaikan IHSG. Kita dapat mengambik kesimpulan bahwa jika kita ingin mendapatkan tingkat hasil investasi melebihi performa IHSG, kita dapat berinvestasi di sektor sektor seperti Finance dan Consumer.
