Berdasarkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa saham yang sebelumnya memiliki bobot yang besar terhadap index dikarenakan perhitungan berdasarkan Full Market Cap, namun terjadi penyesuaian bobot menjadi lebih kecil karena memiliki persentase free float yang kecil, serta terjadi juga penyesuain bobot terhadap index yang lebih besar pada saham yang memiliki free float besar meskipun jumlah market cap nya lebih kecil.
Lalu saham saham apa yang terdampak dengan adanya free float ini ?
Berikut adalah hasil perhitungan pembobotan saham dengan full market cap dan free float adjustment pada saham saham yang tercatat sebagai 10 saham dengan market cap terbesar di Indonesia.

Pada 5 teratas, ada BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII didapatkan hasil penyesuaian pembobotan menjadi lebih besar yakni untuk BBCA yang sebelum hanya memiliki bobot 10,7% terhadap IHSG sekarang bobotnya bertambah menjadi 13,73%. Hingga ASII yang memiliki selisih penyesuaian sebesar 1,03% dikarenakan adaanya pertambahan bobot terhadap IHSG dengan dasar perhitungan free float.
Lalu pada 5 terbawah dari 10 saham dengan Market Cap terbesar, justru didapatkan hasil penyesuaian yang negative, yakni pada saham ARTO, UNVR, TPIA, HMSP, EMTK. Hal ini dikarenakan meskipun memilih market cap yang besar, jika free floatnya kecil, maka pembobotannya pun jadi kecil.
Lalu per Oktober 2021, bobot free float kembali disesuaikan, yakni maksimal bobot persaham hanya 9%, untuk itu akan menghasilkan nilai penyesuaian yang negative bagi saham saham yang memiliki bobot lebih dari 9%.
Dari tabel di atas, dapat kita liat, BBCA dan BBRI yang sebelumnya memiliki bobot lebih dari 9% terhadap index, dengan adanya penyesuaian ini kedua saham tersebut harus dibatasi besaran bobotnya yakni hanya menjadi 9% terhadap index.
Jadi dengan didasarkannya pembobotan indeks dengan metode free float ini saham yang akan signifikan terdampak nilai pembobotannya adalah pada saham yang :
- Saham dengan bobot besar dan kapitalisasi pasar besar
Contohnya pada BBCA dan BBRI, pembobotanya hanya terbatas menjadi 9% terhadap IHSG meskipun aslinya besaran bobotnya melebihi 9%. Pembatasan ini jadi mengurangi pengaruh pergerakan BBCA dan BBRI terhadap Indeks
2. Saham saham dengan persentase free float yang rendah
Pada 10 besar saham dengan nilai market cap terbesar, HMSP hanya hanya memiliki free float 7,44% dimana hal ini juga akan semakin membuat bobot saham ini semakin kecil dan memberikan pengaruh pergerakan yang kecil juga terhadap IHSG. Selain HMSP ada juga saham saham yang memiliki bobot dibawah 10% diantaranya ; PSAB 7,5% , BDMN 7,53% , BNGA 7,74% , dan KAEF 9,975%.
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor
Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat 🙂