ICBP, ya kita akan membicarakan hal menarik dan mencari tau kenapa asing banyak membeli saham ini 3 bulan belakangan. Apa saja hal menariknya ?
1.Total Akumulasi
Akumulasi investor asing disaham ICBP selama periode 60 hari belakangan sudah sekitar 1,2 Triliun.
Tentunya bukan tanpa alasan asing masuk dengan jumlah yang cukup besar ini. Pertumbuhan ICBP tahun 2018 memang diperkirakan cukup menggembirakan, bisa mencapai 10% yoy, atau sekitar 4,2triliun vs 2018 yang sebesar 3,8.
Lalu kenapa sahamnya baru naik sekarang ? dan kenapa baru di akumulasi sekarang ?. Harga saham ICBP dari tahun 2017 sampai dengan 2018, bisa dibilang hanya diam ditempat saja.
Padahal secara kinerja keuangan ICBP ini bisa dibilang cemerlang, karna selalu bertumbuh setiap tahunya, tahun 2015 bertumbuh 14%, tahun 2016 tumbuh 20%, lalu tahun 2017 5% dan tahun 2018 diproyeksikan bertumbuh 10% yoy.

Investor asing sangat tertarik dengan sektor consumer ini, karna memiliki kecenderungan pertumbuhan yang lumayan stabil dibanding sektor lain.
ICBP di tahun buku 2018 kemarin hampir bisa dipastikan akan meraih laba bersih tertinggi sepanjang perusahaan ini berdiri. Ini yang membuat gairah investor asing untuk membeli ICBP 3 bulan kebelakang semakin terlihat.
Terlebih selama tahun 2016 dan 2017 sahamnya tidak bergerak signifikan disaat Laba usahanya masih bertumbuh, tentu ini membuat saham ICBP semakin menarik saja di mata asing.
Pembelian yang dilakukan mayoritas investor asing selama 3 bulan terkahir ini membuat harga saham ICBP mencapai level tertingginya sepanjang sejarah pada tanggal 21 Januari 2019 di harga 10.950 per lembar saham. Sampai artikel ini ditulis, asing masih terus mengakumulasi saham ini secara masif
2.Broker Asing Yang Mengakumulasi

Memang ga salah kalau saham ini layak kita cermati, lihat saja jajaran broker-broker yang mengakumulasi saham ICBP ini, 10 besar pembelinya semuanya merupakan broker asing papan atas. Saya coba jabarkan siapa saja mereka:
• MS = Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, Negara asalnya dari Amerika. Tentunya sudah ada yang pernah tau ya sedikit banyak tentang sekuritas ini, itu loh yang suka membuat saham-saham di Indonesia suka di Rebalancing gara-gara indeksnya. MSCI nama indeksnya, udah pada tau kan ? nanti akan dibahas secara khusus.

• CS = Credit Suisse Sekuritas Indonesia, seperti namanya, sekuritas ini berasal dari Swiss. Credit Suisse Group memang merupakan salah satu bank investasi dan manajemen investasi terkemuka di dunia, ga salah kalau di Indonesia juga sekuritas ini disegani.
• KZ = CLSA Sekuritas Indonesia, dulu namanya PT Dian Adyasecurita, sekuritas ini udah hamper 29 Tahun loh di Indonesia, lama juga ya. Negara salnya dari Hongkong.
• DB = Deutsche Sekuritas Indonesia, Nah yang satu ini pasti udah pada tau asalnya dari mana, dari namanya udah ketauan ini berasal dari Jerman. Kalau induk sekuritasnya ada di Siangpura.
• AK = UBS Sekuritas Indonesia, Berkantor pusat di Zurich dan Basel, AK ini menjadi salah satu broker asing yang cukup mapan juga, karena jangkauanya hampir ada di semua Negara berkembang
• ML = Merrill Lynch Sekuritas Indonesia, Merrill dan Lynch ini merupakan nama 2 orang pendiri nya, Unik juga ya. Ini berasal dari negeri Paman Sam.
• RX = Macquarie Sekuritas Indonesia, yang satu ini dari negeri kangguru, Sydney, Australia. Kalau lagi akumulasi saham galak juga ni broker, bisa jadi panutan 😀
• FG = Nomura Sekuritas Indonesia, ini sekuritas udah dari 1989 di Indonesia, cukup lama juga ya. Induknya adalah Nomura Holdings, Inc didirikan di jepang. Memang si broker ini ga terlalu besar dananya kalau dibandingkan broker diatas, Tapi ini salah satu yang suka bikin greget kalau lagi akumulasi saham
• BK = J.P. Morgan Sekuritas Indonesia berasal dari Amerika Serikat, yang satu ini sudah ada dari tahum 1989 juga. Bisnis utamnya adalah jasa perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek
• CG = Citigroup Sekuritas Indonesia, ini pun asal kelahiranya dai Amerika. Dilihat dari broker summarynya, CG sempat jual lumayan banyak sampai lebih dari 100ribu lot. Baru belakangan ini mulai lanjut akumulasi lagi.

Sudah tidak aneh lagi bukan ?, disaat asing melakukan pembelian dengan konsisten dan dalam jumlah yang besar, harga sahamnya pun akan ikut naik.
Maka benar lah istilah “ketika asing jualan harga saham cenderung turun, ketika asing beli harga saham cenderung naik”
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi ya ? padahal komposisi dana asing vs local 50:50.
Itu karena mayoritas broker asing di atas merupakan institusi dan bukan merupakan perorangan. Dimana mereka tidak akan mungkin membeli dengan asal-asalan. Mereka melakukan riset mendalam sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kesaham tersebut

Sebaliknya, sudah seperti sebuah kebiasaan, disaat mayoritas investor asing memborong suatu saham. Top sellernya yang lebih sering muncul datang dari broker-broker local kita. Sudah tidak asing dengan kode broker local diatas ?
• GR = Panin Sekuritas
• PD = Indo Premier Sekuritas
• DX = Bahana Sekuritas
• KI = Ciptadan Sekuritas
• YP = Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Hampir semua broker lokal diatas investornya mayoritas merupakan ritel. Karakter ritel yang agresif tentunya membuat pergerakan saham semakin tidak menentu.
Sedikit untung, mereka siap berjualan. Kadang posisi rugi pun mereka siap untuk berjualan. Karena ini kebanyakan ritel, tujuan mereka juga biasanya untuk kepentingan trading pendek aja.
Membuat broker summary ini semakin jelas, bahwa ketika mereka semua masuk dalam jajaran topseller, pergerakan harga saham mengalami pengutan yang cukup terukur dengan motor penggerak dari investor asing.
3.All Time High
Sedikit saya simpulkan dengan apa yang terjadi di saham ICBP belakangan ini. Karakter ICBP sebagai saham Bluechip terlihat begitu jelas dari pergerakan saham ini, naik mengikuti kinerja bisnis nya.
Saat laba usahanya mencapai level tertinggi baru, secara bersamaan harga sahamnya pun mencapai harga tertinggi yang baru.
Pola transaksi investor asing yang lambat membuat sebagian investor domestik justru menjadi top seller. Disini lah seorang investor diuji kesabaranya, kenaikan yang terjadi di saham ICBP tidak begitu disadari oleh investor lokal sebagai kenaikan yang bisa berlanjut untuk jangka waktu yang panjang.
Alhasil investor asing terlihat lebih unggul saat ini dengan melakukan pembelian yang konsisten dari awal sampai dengan saat ini.