Home » P/E IHSG Saat ini, murah atau mahal?

P/E IHSG Saat ini, murah atau mahal?

by Dony Aristio

Level IHSG di 6.000 merupakan level psikologis IHSG dimana kita semua menjadi sulit menebak kemana arah pergerakan IHSG selanjutnya. Sudah beberapa kali dalam 1 bulan terakhir level spikologis 6.000 di tembus. Salah satunya di tanggal 7 oktober 2019 IHSG berada pada titik terendah di level 5.988 hingga di tutup pada akhir perdagangan di level 6.000.

Hingga artikel ini dibuat pada perdagangan senin 14 oktober 2019 IHSG memulai awal pekan dengan harapan yang besar dari investor dimana IHSG di tutup naik 0.34% dilevel 6.126. Kenaikan IHSG di pimpin sejumlah saham bluechip diantaranya UNTR + 1.47%, CPIN +4.26%, JPFA 3.93% dan HMSP 1.79%.

Namun kenaikan ini tetap memberikan rasa khawatir terhadap pelaku pasar apakah IHSG akan terus naik dengan nilai support psikologis 6.000 atau mungkin masih bisa turun karna situasi ekonomi global yang masih belum dapat diprediksi dan apakah valuasi IHSG saat ini berada pada nilai yang sudah cukup mahal atau tidak?

Untuk itu, kali ini kita akan melihat berapa P/E ratio IHSG saat ini :

Berdasarkan data dari Stockbit.com IHSG saat ini berada pada -1 std deviasi di level 19.10 yang berarti secara PE standar deviasi 5 tahun terakhir IHSG masih berada pada level yang murah atau dibawah rata rata standar deviasinya.

Dan jika dibandingkan dengan P/E dari beberapa negara asia, valuasi IHSG masih berada pada rata-rata negara di asia. P/E Ratio negara-negara di Asia bisa jadi lebih tinggi dari P/E Ratio negara maju, karena kebanyakan dari negara-negara di Asia merupakan negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju. P/E Ratio tinggi memang mencerminkan bahwa valuasi relatif lebih mahal, namun juga mencerminkan bahwa investor berani membayar lebih mahal untuk tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dari rata-rata.

Mungkin jika dianalogikan di saham Indonesia seperti saham PT Unilever (UNVR) dan saham PT Bank BCA (BBCA). P/E dari kedua saham tersebut sangat mahal jika dibandingkan dengan P/E ratio saham lainnya di industri yang serupa, namun terbukti bahwa saham tersebut selama bertahun-tahun mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari rata-rata IHSG.

Kesimpulannya saat ini IHSG masih dalam valuasi yang murah jika dilihat dari P/E standar deviasinya dan jika di bandingkan dengan P/E dari beberapa negara di asia, IHSG masih berada pada rata-ratanya. Jadi koreksi atau penurunan IHSG dalam jangka waktu dekat bersifat minor selama ekonomi Indonesia masih stabil dan penurunan saat ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham-saham yang sudah undervalue.

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat :)

Related Posts

Leave a Comment