Home » Mengintip Laba Deutsche Sekuritas di Q1-19

Mengintip Laba Deutsche Sekuritas di Q1-19

by Muhammad Ikhsan Burhanuddin

Mengutip CNBC Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengkonfirmasi rencana pengunduran diri PT Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) sebagai salah satu Anggota Bursa (AB). Pengunduran diri ini sejalan dengan langkah restrukturisasi masal yang dilakukan oleh induk usahanya Deutsche Bank Group.

Jika semua proses selesai, sekuritas tersebut bisa langsung mengembalikan kursi AB kepada bursa dan memperoleh pengembalian sesuai dengan harga nominalnya. Adapun kursi AB bisa dijual atau dilelang kepada pihak lain atau sekuritas lain yang ingin menjadi anggota bursa (pemegang saham BEI).

Cabutnya sekuritas ini dari Indonesia sejalan dengan langkah restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan oleh Deutsche Bank AG. Bank asal Jerman ini memutuskan untuk menghentikan bisnis trading saham dan memangkas 18.000 karyawannya sampai dengan 2022 nanti.

Hal itu dilakukan lantaran bank ini terus mengalami kerugian menahun dan memutuskan untuk merampingkan bisnisnya dan hanya berfokus untuk fokus melayani perusahaan di Eropa dan nasabah ritel.

Saat ini, Deutsche Sekuritas yang dipimpin oleh Modestus Reggy Melhen Susanto, mantan jurnalis The Jakarta Post dan bekas analis Panin Sekuritas dan Macquire Group. Mengacu data BEI, saham perusahaan dipegang oleh DB International (Asia) Limited 14%, Elisabeth Tanzil 1%, dan Deutsche Asia Securities Pte Ltd 85%. Lantas, apakah kehadiran Deutsche Sekuritas di Indonesia membukukan kerugian?

Mengacu pada data table diatas, Mirae Asset dan Mandiri sekuritas masih menjadi broker dengan pendapatan perdagangan efek tertinggi di Indonesia per Maret 2019 senilai Rp 36 miliar. Adapun, peringkat 3,4, dan 5 diisi oleh sekuritas asing.

Deutsche sekuritas juga membukukan laba Rp 5,7 miliar per Maret 2019. Dari sisi kinerja, performa bisnis Deutsche sebetulnya masih positif bahkan terus bertumbuh. Data laporan keuangan pada kuartal I-2019 menunjukkan, Deutsche masih mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 40,56 miliar, atau naik 19,11% dari kuartal I-2018 yakni Rp 34,05 miliar. Semua pendapatan berasal dari bisnis brokerage (perantara perdagangan efek), jadi ta ada pendapatan dari bisnis penjamin emisi (underwriter) dan pendapatan dividen.

Hingga akhir Maret 2019 , Deutsche Sekuritas memiliki modal kerja bersih disetarakan (MKBD) senilai Rp 342,75 miliar dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor senilai Rp 50 miliar. Di Indonesia, sekuritas ini juga memiliki izin usaha sebagai penjamin emisi efek atau underwriter.

Anda Mungkin Tertarik Dengan Arti

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat :)

Related Posts

Leave a Comment