Pada dasarnya dalam keputusan berinvestasi, risiko dan return akan menjadi 2 hal utama dalam pengambilan keputusan investasi bagi para investor. Dalam dunia bisnis dan investasi sendiri yang pergerakannya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya perekonomian yang selalu berfluktuasi, hal ini menciptakan tidak adanya kepastian dalam pasar, yang pasti hanya ketidakpastian itu sendiri.
Untuk mengukur tingkat risiko pada suatu investasi dapat dilakukan dengan perhitungan Value at Risk (VAR). Metode ini digunakan untuk memperkirakan potensi kerugian terbesar yang akan ditanggung pada suatu nilai eksposure dengan tingkat keyakinan tertentu. Ada banyak pendekatan yang dapat dilakukan dengan Metode Value at Risk, salah satunya yang paling terkenal dengan Simulasi Monte Carlo
Value at risk sendiri adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko keuangan maksimum dalam aset tunggal atau portofolio perusahaan dalam investasi selama jangka waktu tertentu. Value at Risk dapat menjadi alat bagi investor dalam mengendalikan risiko dalam berinvestasi. Dengan kondisi ekonomi yang fluktuatif, dan tidak adanya kepastian di pasar, Value at Risk (VaR) berperan sebagai manajemen risiko atas portofolio yang kita miliki.
Menghitung VAR
Pada perhitungan kali ini dilakukan dengan data historis 3 tahun dari 30 Juli 2018 – 28 Juli 2021, data utama yang digunakan cukup dari harga saham untuk dapat dihitung return variance serta standard deviasinya agar dapat mengetahui tingkat volatilitasnya yang akan dilanjutkan perhitungannya dengan simulasi monte carlo
Dari data sekunder ditunjukan hasil dari 3 parameter yang digunakan sebagai berikut :

Lalu dengan return dan standar deviasi yang didapatkan dari data sekunder, dilakukan hitung acak sesuai dengan prosedur simulasi monte carlo sampai 1000x.

Kemudian dari hasil iterasi didapatkan return dan standar deviasi hasil perhitungan monte carlo yang selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai VaR nya.

Dan didapatkan nilai potensi kerugian maksimum pada saham BBCA ini sebesar 2,6283%. Artinya bahwa bila kita melakukan investasi pada saham BBCA saat ini risiko untuk ruginya tidak akan mencapai lebih dari 2,6283%.

Agar lebih mudah dalam memahaminya mari kita intepretasikan ini dalam nilai eksposure dan actualprice pada saham BBCA :

Kita pahami satu per satu. Pertama pada nilai eksposur, agar mudah, kita anggap kita investasi pada saham BBCA dengan dana senilai RP. 100.000.000. Holding period dimaksudkan adalah jumlah hari kedepan untuk memegang saham tersebut. Contohnya VaR 1 day sebesar RP. 2.628.339,214 artinya dengan investasi dana sebesar RP. 100.000.000 pada saham BBCA untuk 1 hari kedepan, tidak akan mengalami kerugian lebih dari RP. 2.628.339,214 begitupun seterusnya.
Kita coba langsung ke harga saham, 28 juli 2021 ditutup dengan harga 29.900, VaR 1 day nya sebesar 785,87 menunjukkan bahwa besoknya tanggal 29 juli 2021 bila terjadi penurunan saham pada BBCA tidak akan lebih dari 785,87 poin.
Kesimpulan sederhananya, dengan Value at Risk ini bisa membuat kita berjaga akan berapasih kerugian terbesar yang akan kita tanggung kalo mau investasi pada suatu saham tersebut. Jadi dengan hal ini juga bisa membanu kita dalam melalukan manajem risiko dari portfolio yang dimiliki.
Menghitung Return
Pertimbangan selanjutnya adalah tentang return. Dalam investasi return bukan hanya menjadi pertimbangan, tentu saja sebagai tujuan utama.
Untuk ini valuasi dapat dilakukan untuk menilai value dari saham itu sendiri. Biasanya perhingan valuasi pada perbankan dapat digunakan dengan pendekatan PBV (Price to Book Value), PBV sendiri adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Melalui PBV kita dapat melihat besaran kelipatan nilai pasar saham dengan kekayaan bersih suatu perusahaan.
Rumus PBV : PBV = Harga Saham / (Total Ekuitas / Jumlah Saham Beredar) atau nilai buku
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan PBV dengan data yang sama digunakan pada perhitungan Value at Risk sebelumnya, hasil ditunjukkan pada grafik sebagai berikut :

Terlihat dari grafik diatas, saat ini posisi saham BBCA berada di area SD-1 dan average menunjukkan bahwa BBCA dalam posisi undervalued karena berada di bawah average.

Diperkuat lagi dengan hasil perhitungan PBV pada fair price dihasilkan lebih besar dari current price nyaatau harga aktual yg saat ini ditawarkan pasar. Yakni apabila saat ini kita memiliki memiliki saham BBCA di harga 29.900, nilai yang seharusnya dari BBCA saat ini adalah 32.749. Dengan kata lain, harga BBCA di level 29.900 mempunyai potential upside sebesar 9,53%.
Dari hasil di atas penulis sendiri akan melakukan buy pada saham BBCA atau hold jika sudah memiliki, dengan beberapa alasan :
- Nilai potensi risiko lebih rendah dibandingkan dengan nilai potensi kenaikan pada saham BBCA. Nilai VaR yang dihasilkan 2,6283% sebagaimana dijelaskan artinya kerugian berinvestasi pada saham BBCA ini tidak akan lebih 2,6283%. Disisi lain potensi upside pada saham BBCA ini jauh lebih besar yaitu 9.5308%.
- Dari pertimbangan lainnya dengan harganya yang masih dalam kondisi Undervalued, namun posisinya yang sebagai kapitalisasi pasar saham tertinggi di Indonesia, BBCA juga menjadi leading sector Perbankan, dan outlook perbankan yang baik kedepannya rasanya sayang jika kita melewatkan momen untuk masuk ke BBCA dalam harga yang masih terhitung murah dibanding nilai wajarnya.
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan klik link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor