Pada perdagangan 26 Januari 2022 IHSG ditutup menguat +0.50% atau +32.646 ke level 6.600,819, dimana asing mencatatkan penjualan bersih Net Foreign (All Market) -60.24 M, Net Foreign (RG Market) -106.41 M, Net Foreign Buy (NG+TN) +46.17 M. Dimana Bursa Asia dan Bursa AS ditutup bervariasi, seperti :

Sentiment Global
Pelemahan pada indeks utama di Wall Street terjadi karena teknologi melepaskan beberapa keuntungan ditengah melonjaknya imbal hasil obligasi AS setelah ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa ada banyak landasan untuk menaikkan suku bunga, dengan kenaikan pertama diperkirakan pada bulan Maret.
Minyak mentah WTI memperpanjang kenaikan hingga di atas $87 per barel, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang lebih luas namun investor tetap khawatir tentang pasokan dan kemungkinan gangguan energy akan terjadi jika Rusia menginvasi Ukraina (tradingeconomics). Di AS, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat. Sementara itu, OPEC+ kemungkinan akan tetap dengan kebijakan yang ada dan meningktakan produksi minyak mentah Maret sebesar 400.000 barel per hari (tradingeconomics).
Sentimen Domestik
IMF sebelumnya memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,6% pada tahun 2022 dan menguat ke 6% pada 2023. Walau begitu, IMF menyarankan pemerintah Indonesia untuk tetap waspada atas peningkatan sejumlah risiko eksternal seperti gelombang penyebaran Covid-19 dan peningkatan tekanan inflasi global (bisnis.tempo.co).

Kami memproyeksikan IHSG 27 Januari 2022 bervariasi cenderung menguat terbatas, bergerak di rentang harga 6.500-6.680.
Rekomendasi Saham
- MEDC

Support : 480
Resistance 1 : 544
Resistance 2 : 574
Pada 26 Januari 2022, saham MEDC ditutup menguat +5.81%. Saham MEDC bergerak cenderung sideways. Saham MEDC berhasil tembus resistance MA5 dan terdapat candle marubozu yang artinya tingkat buyers pada saham MEDC cukup tinggi dan kemungkinan akan melanjutkan kenaikannya. Sehingga saham MEDC cukup menarik untuk swingtrade.
Opsi 1 : jika investor sudah mempunyai sahamnya bisa hold dengan target price 544-574
Opsi 2 : jika investor belum mempunyai sahamnya bisa beli untuk swingtrade disekitar harga 490-500
2. BRPT

Support : 855-865
Resistance : 925
Pada 26 Januari 2022, saham BRPT ditutup menguat +1.71%. Dilihat dari indicator Stochastic RSI saat ini saham BRPT sudah diarea overbought namun dari Moving Average sendiri masih cukup menarik untuk fast trade. Dan tingkat volume buyersnya juga cukup tinggi dari hari sebelumnya.
Opsi 1 : jika investor sudah mempunyai sahamnya bisa di hold dengan target price di sekitar 900-925
Opsi 2 : jika investor belum mempunyai sahamnya bisa beli untuk fast trade di sekitarharga 870-885
Disclaimer On
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor