Home » Market Update dan Trading Plan 11 November 2021

Market Update dan Trading Plan 11 November 2021

by Yully Aeny

Pada perdagangan 10 November 2021 IHSG ditutup menguat +0.20% atau +13.221 ke level 6.683,146, dimana asing mencatatkan pembelian bersih Net Foreign (All Market) +286.53 M, Net Foreign (RG Market) +368.84 M, Net Foreign Sell (NG+TN) -82.31 M. Dimana Bursa Asia ditutup bervariasi serta bursa AS ditutup rata-rata melemah, seperti :

Sentiment Global

Indeks utama Wall Street di tutup rata-rata melemah, setelah rilisnya data inflasi tahunan AS yang melonjak menjadi 6,2% di atas perkiraan pasar 5,9%.

Inflasi yang tinggi tercatat tidak hanya pada komoditas tetapi perumahan, pangan bahkan kesehatan. Laju inflasi yang lebih cepat memicu ekspektasi untuk meningkatkan laju pengurangan pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga yang dapat merugikan saham dan obligasi.

Disisi lain, pemilihan ketua Fed menambah ketidakpastian kebijakan. Presiden Biden dilaporkan mempertimbangkan untuk tidak menunjuk kembali Jerome Powell, setelah mewawancarai Lael Brainard sebagai ketua Fed.

Jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun menjadi 267 ribu dari pekan sebelumnya sebesar 271 ribu dan di atas ekspektasi pasar sebesar 265 ribu. Penurunan tersebut terjadi karena pasar tenaga kerja di AS mulai membaik.

Begitupun dengan tingkat inflasi tahunan China yang melonjak menjadi 1,5% dari bulan sebelumnya 0,7% dan di atas ekspektasi pasar 1,4%. Kenaikan tersebut tercermin dari kenaikan biaya non-makanan yang lebih cepat dan penurunan harga makanan yang lebih rendah, cuaca yang kurang bagus, dan masalah pasokan di beberapa komoditas.

Sentimen Domestik

Berdasarkan informasi dari Kontan.co.id konsumsi semen domestic pada tahun ini dinilai belum menunjukkan pemulihan yang optimal. Namun dengan adanya pemulihan di sektor perumahan (residensial) dan bergulirnya proyek infrastruktur menjadi pendorong penjualan semen.

Pemerintah berencana akan memberlakukan pajak karbon pada April 2022 dalam Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP). Pungutan pajak ini dikenakan terhadap badan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) batubara dengan tarif Rp 30 per kilogram karbon dioksida ekuivalen (CO2e) atau satuan yang setara. Apabila pajak karbon jadi direalisasikan, secara akumulasi kenaikan biaya produksi pada industri TPT mencapai 9,25%. Disisi lain dengan adanya rencana penerapan pajak karbon, indutri TPT local harus melakukan modernisasi dan beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan (Kontan.co.id).

Kami memproyeksikan IHSG 11 November 2021 bergerak cenderung melemah, yang dimana pergerakan harga saham IHSGnya di rentang harga 6.550 – 6.690.

Rekomendasi Saham

  1. ENRG

Buy Area :  117

TP : 132

SL : 114

2. TINS

Support : 1.540

Resistance : 1.755

3. DGNS

Support : 730

Resistance : 875

Disclaimer On

***

Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat :)

Related Posts

Leave a Comment