Pada perdagangan 04 November 2021 IHSG ditutup menguat +0.52% atau +34.313 ke level 6.586,443, dimana asing mencatatkan pembelian bersih Net Foreign (All Market) +315.66 M, Net Foreign (RG Market) +332.69 M, Net Foreign Sell (NG+TN) -17.03 M. Dimana Bursa Asia ditutup menguat serta bursa AS ditutup bervariasi, seperti :

Sentiment Global
Indeks Dow Jones ditutup melemah pada hari Kamis kemarin karena penurunan saham bank JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group yang membebani indeks blue-chip.
Sektor energy saat ini berada di bawah tekanan setelah OPEC+ setuju untuk tetap meningkatkan produksi minyak bulanan meskipun Presiden Joe Biden menolak untuk memompa lebih banyak minyak. Disisi lain, klaim pengangguran AS turun lebih dari yang diharapkan, sehingga memicu optimisme investor tentang pemulihan di pasar tenaga kerja.
Rilisnya data neraca Perdagangan AS yang menunjukkan adanya defisit. Departemen perdagangan AS mengatakan ada kesenjangan perdagangan hingga 11,2% yang mencapai $80,9 M. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar yakni sebesar $80,5 M.
Angka Ekspor adalah $207,6 M turun 3% pada September. Ekspor barang turun 4,7% mencapai $142,7 M. Pasokan industri memimpin penurunan paling dalam, khususnya ekspor minyak mentah yang turun $1 M. Sementara itu, Angka impor naik tipis yakni 0,6% mencapai $288,5 M karena impor barang naik 0,8% menjadi $240,9 M.
Sentimen Domestik
Kementerian ESDM menetapkan harga maksimal batu bara untuk pemenuhan kebutuhan semen yakni sebesar $90 per ton. Hal ini tertuang dalam keputusan Menteri ESDM nomor:206.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang harga jual batu bara untuk pemenuhan kebutuhan Bahan Baku/Bahan Bakar Industri Semen dan Pupuk di dalam Negeri. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 November 2021 hingga 31 Maret 2022.

Kami memproyeksikan IHSG 05 November 2021 cenderung menguat terbatas di rentang harga 6.524 – 6.680.
Rekomendasi Saham
- SMGR
Support : 7.775
Resistance : 11.225

Terlihat pada pergerakan harga saham SMGR yang terkonfirmasi membentuk pola double bottom dan berhasil break out di harga 9.600 sehingga saham SMGR mempunyai potensi untuk melanjutkan penguatan. Selain itu, dengan adanya penetapan harga maksimal pada batu bara ini akan membantu perusahaan semen untuk bisa lebih mengontrol biaya produksi dan mengurangi resiko penurunan margin.
2. TLKM
Buy : 3.720 – 3.750
TP : 3.870
SL : 3.610

Terdapat penambahan volume buyers dari hari sebelumnya, serta dari indicator stochastic RSI yang memiliki potensi untuk saham TLKM ini untuk melakukan penguatan.
Tidak hanya itu, terdapat katalis positif untuk saham TLKM ini yaitu anak usaha PT Telkom, Telkomsel berkolaborasi dengan ZTE untuk menghadirkan 5G pertama di papua. Hal ini dilakukan bertepatan dengan momentum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Disclaimer On
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor