PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana memecah nilai nominal saham atau stock split. Melansir dari keterbukaan informasi BEI Selasa (3/9), MDKA akan meminta restu untuk melakukan stock split pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan digelar pada 25 September 2019. Adapun rencana stock split akan dilakukan dengan rasio 1:5. Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan.
Tahun ini, MDKA menargetkan produksi berkisar 180.000 Oz hingga 200.000 Oz emas. Target itu meningkat 7,46%-19,40% dibandingkan realisasi produksi 2018 sebanyak 167.506 oz.
Kinerja MDKA juga cukup cerah. Sepanjang semester I-2019, pendapatan MDKA tercatat sebesar US$ 191,77 juta. Angka ini naik 66,95% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$ 114,86 juta.
Sementara itu, laba bersih pada semester I-2019 naik 29,78% menjadi US$ 42,25 juta di semester I-2019 bila dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Pada perdagangan 19 September lalu, saham MDKA ditutup menguat 0,4% ke level Rp 6.200 per saham. Sejak awal tahun hingga sekarang (year-to-date/ytd), saham MDKA telah menguat sebesar 77,14%.
7 Reksadana Trimegah Punya MDKA di Top Holdings
Mengacu pada websitenya, Trimegah AM mempunyai 5 reksadana saham dan 4 reksadana campuran. Menariknya, terdapat 7 dari 9 reksadana saham dan campuran yang masuk dalam top 5 top holdings per Agustus 2019. Adapun reksadana tersebut yaitu :
- TRIM Kombinasi 2 (http://www.trimegah.com/data/files/tkom2_agustus_2019_1.pdf)
- TRAM Alpha (http://www.trimegah.com/data/files/talp_agustus_2019_1.pdf)
- TRIM Syariah Berimbang (http://www.trimegah.com/data/files/tsyab_agustus_2019_1.pdf)
- Trimegah Balanced Absolute Strategy (http://www.trimegah.com/data/files/bastra_agustus_2019_1.pdf)
- TRIM Kapital (http://www.trimegah.com/data/files/dmkp_agustus_2019_1.pdf)
- TRIM Kapital Plus (http://www.trimegah.com/data/files/tkap_agustus_2019_1.pdf)
- TRAM Infrastructure Plus (http://www.trimegah.com/data/files/trip_agustus_2019_1.pdf)
Pada umumnya, harga saham yang melakukan aksi korporasi stock split mempunyai peluang untuk menguat karena jumlah saham yang beredar semakin banyak dan harganya semakin murah untuk investor ritel. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan saham-saham yang berencana melakukan reverse stock split.
Kecenderungan tersebut dikarenakan adanya perbedaan tujuan aksi korporasi di antara keduanya. Berdasarkan data historical saham-saham yang melakukan reverse stock split cenderung akan menurun dikarenakan harga saham yang ditingkatkan dan diikuti menurunnya jumlah saham kepemilikan dengan ketentuan rasio tertentu. Sedangkan saham-saham yang melakukan aksi stock split cenderung menguat setelah aksi korporasi tersebut dilaksanakan.
Meski begitu, kinerja fundamental perusahaan melalui laporan keuangan tetap menjadi salah satu yang harus dianalisa mengingat murah atau mahalnya suatu saham dapat dinilai dari performa emiten tersebut dari tahun ke tahun.