Komoditas Kapas Ikut Terbang
Ditengah menghijaunya IHSG bulan Oktober saat ini, ternyata emiten tekstil masih tertekan oleh keadaan perekonomian global. Hal tersebut dikarenakan naiknya bahan baku industri tekstil, yaitu kapas. Harga kapas terakhir tercatat melesat melebihi US$ 100/lbs. Hal ini merupakan pertama kalinya dalam dekade ini. Bersumber dari barchart.com pada hari Kamis, 14/10/21 harga komoditas kapas tercatat sebesar US$ 102/lbs atau sudah naik 38,7% Ytd. Kenaikan harga kapas ini membuat 2 kemungkinan yaitu kenaikan beban produsen tekstil dan kenaikan harga output dari industry tekstil.

Contoh Emiten Tekstil Yang Tertekan
Saham-saham tekstil dari awal tahun dalam posisi yang kurang baik, dan cukup sensitif. Contoh emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), sejak awal 2021 saham sudah terkoreksi 48% ke level harga Rp 146 per lembar saham, kondisi SRIL kemudian diperparah dengan suspensi yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia bulan Mei silam.
Kemudian juga ada saham PT Pan Brothers Tbk PBRX yang mempunyai kinerja yang kurang baik. harga saham PBRX turun 48,78% ke level harga Rp 126 per lembar saham.
Kesimpulan
Dengan naiknya harga kapas, semakin memperburuk keadaan, dimana tentunya margin dari perseroan akan tergerus. Dengan kenaikan Harga Pokok Produksi (HPP). tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga penjualan, namun hal tersebut akan mengurangi daya beli.
So berdasarkan paparan diatas, untuk saat ini sebaiknya menghindari saham-saham di industri tekstil dan lebih baik untuk masuk kedalam sektor yang lebih menjanjikan. Seperti sektor perbankan, energi, consumer goods, dan Industri dasar, Properti atau bahkan Konstruksi.
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor
Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat 🙂