Di tahun 2019 ini investor saham banyak dihadapkan dengan banyak peristiwa ekonomi yang mempengaruhi pergerakan harga saham. Mulai dari dalam negri pada minggu lalu Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan BI rate 7-day RR sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5%. Hal ini merupakan yang ke empat kalinya BI rate menurunkan suku bunga di tahun 2019. Kebijakan ini secara tidak langsung juga ikut menaikan performa IHSG hingga saat ini berada di level 6.250.
Dari luar negri IHSG dan index lain di asia ikut merasakan tekanan dari perang dagang antara China dan Amerika. Ditambah lagi dengan cuitan dari Presiden Amerika Donal Trumph di twitter yang banyak membuat investor khawatir dikarenakan kebijakan yang berhubungan dengan perang dagang.
Lalu memasuki akhir tahun 2019 dengan banyaknya peristiwa dari dalam dan luar negri yang membuat IHSG bergerak tidak pasti, ada beberapa saham yang layak untuk kita simpan mengingat harga nya yang sudah murah dibandingkan dengan kinerja keuangannya.
Berikut daftar saham dengan kinerja laba yang tinggi dengan harga yang masih undervalue:
1. Astra International Tbk (ASII)

Perusahaan yang bergerak di sektor otomotif ini berhasil membukukan laba berbanding ekuitas yang konsisten dalam 5 tahun terakhir. Selama 5 tahun ASII berhasil mempertahankan ratio laba bersih berbanding ekuitas atau ROE di level 15.77%. Jika di bandingkan harga saat ini saham ASII terbilang murah dikarenakan harga rata-rata atau mean PBV standar deviasi berada di level 2.2x selama 1 tahun terakhir. Sedangkan jika melihat PBV saat ini berada pada level 1.97x.
2. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Perusahaan yang bergerak di sektor finance atau perbankan ini harga sahamnya sempat turun hingga menyentuh level harga 6.650 dimana itu merupakan level terendah saham BBNI di tahun 2019 ini setelah sebelumnya pernah menyentuh level 6.725 di tahun 2018 lalu. BBNI berhasil menumbuhkan laba berbanding ekuitas yang konsisten tumbuh 14.17% selama 5 tahun terakhir. Namun saat ini BBNI diperdagangkan dengan harga yang cukup murah atau berada di level PBV 1.3x.
3. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

Perusahaan BUMN yang bergerak di sektor Konstruksi ini secara teknikal sudah turun sangat dalam sejak agustus 2018. Namun jika dilihat berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitasnya justru perusahaan ini merupakan salah satu yang konsisten dalam menghasilkan Laba bersih. WSKT dalam rata-rata 5 thn terakhir dapat menghasilkan angka ROE di level 18.76%. Saat ini WSKT juga di perdagangkan pada level PBV 1.25x yang berarti WSKT masih diperdagangkan pada level harga yang sangat murah.
Berikut merupakan beberapa saham yang saat ini sudah undervalue berdasarkan rasio PBV semoga artikel ini bermanfaat.