Home » BOLLINGER BAND

BOLLINGER BAND

by Raden Bagus Bima

Bollinger Band adalah Indikator yang cukup populer dan salah satu indikator yang sering saya gunakan untuk melihat Range pergerakan harga saham, Target beli maupun target jualannya, sehingga mempermudah kita dalam menentukan strategi trading saham. Ternyata penemu indikator adalah John Bollinger pada awal 1980 an untuk membantu membandingkan volatilitas dan harga relatif dalam satu periode analisis. Jadi indikator ini memang sudah cukup lama juga ya, sudah sekitar 39 tahun umurnya.

Bollinger Bands bisa membantu Anda untuk mengukur volatilitas pergerakan harga dan memperkirakan range (rentang) pergerakan harga saham. Indikator ini terdiri atas tiga garis yang bergerak mengikuti pergerakan harga (Lihat contoh Gambar dibawah). Ketiga garis yang dimaksud adalah upper band (Garis Biru), middle band (Garis Hitam) dan lower band (Garis Merah).

Jarak antara upper band dan lower band, serta middle band dipengaruhi oleh volatilitas (pergerakan naik turunya harga) yang terjadi. Semakin besar volatilitas maka jarak antar garis band akan semakin lebar dan kalau semakin kecil volatilitasnya maka jarak antar garis bandnya akan mengecil atau semakin rapat.

Dengan demikian, Bollinger Band bisa membantu Anda untuk mengenali apakah pasar sedang “ramai” atau justru sedang “sepi” disaham tersebut. Ketika Bollinger Band melebar, artinya pasar sedang “ramai”, sedangkan ketika BB menyempit dan cenderung bergerak datar, artinya pasar sedang “sepi”.

Strategi yang bisa dimanfaatkan dalam penggunaan indikator ini sebagai berikut :

1. Strategi Bounce trading

  • Harga cenderung memantul kembali ke middle band setelah mencapai upper band atau lower band. Gejala inilah yang Anda gunakan untuk mencari entry point. Strateginya, Anda mencari level buy di area lower band atau mencari level sell di area upper band. Targetnya tentu saja adalah area middle band.
  • Strategi bounce trading dengan BB efektif digunakan pada saat pasar sedang dalam keaadaan sideway
  • Strategi BB bounce trading dalam keadaan trending

2. Strategi breakout trading

  • Breakout yang terjadi biasanya diikuti oleh BB yang secara cepat melebar dan harga menembus upper band atau lower band. Kondisi itulah yang menjadi sinyal bagi Anda untuk melakukan aksi beli atau jual. Jika upper band yang ditembus, maka strateginya adalah buy. Sebaliknya, jika lower band yang ditembus, maka strateginya adalah sell.

3. Strategi Out Bollinger Band

  • Lakukan penjualan jika harga keluar dari garis Upper Band seperti contoh 1 diatas
  • Lakukan pembelian jika harga melewati garis Lower Band seperti contoh 2 diatas
Anda Mungkin Tertarik Dengan Arti

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat :)

Related Posts

Leave a Comment