Data Inflasi Amerika terus meningkat dan sulit untuk ditekan. Per Desember 2021, data Inflasi berdasarkan Consumer Price Index (CPI) di US sudah mencapai di level 7% secara Yoy, angka ini merupakan angka tertinggi sejak juni 1982.


Sebenarnya peningkatan inflasi bisa menjadi suatu katalis positif bagi sisi perekonomian, karena hal tersebut dapat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk Economic Recovery. Namun jika inflasi terlalu tinggi dapat memicu untuk adanya kebijakan moneter menaikan suku bunga acuan untuk kembali menstabilkan angka inflasi demi kembali mendongkrak ekonomi Amerika Serikat.

The FED akhirnya mengambil langkah tersebut, yang mana hal ini akan sangat berdampak ke Financial Market dan Global Economy, termasuk ke sisi eksternal Perekonomian Indonesia. DiprediksikanThe Fed akan melakukan kenaikan suku Bunga acuan ini hingga sebanyak 4x di tahun 2022, yang diproyeksikan akan dimulai pada Q1 di bulan Maret 2022.
Lalu apa dampak yang berpotensi akan terjadi di dalam negeri ?
Dengan kenaikan Suku bunga Acuan global, tentu akan memicu kenaikan Interest Rate Indonesia, yang dimana dikhawatirkan ketika Rate meningkat akan memberikan dampak negative kepada Loan Growth yang akan menurun karena diikuti dengan penurunan minat masyarakat untuk melakukan kredit dan pinjaman, sehingga berpotensi menurunkan revenue pada emiten Perbankan.
Sebelumnya Per 20 Januri 2022 rilis kebijakan BI untuk menahan BI-7DRRR tetap berada di level 3.5%, serta suku bunga deposito dan fasilitas pinjaman tetap berada masing masing di level 2.75% dan 4.25%.
Stock To Watch
- BBCA

Insight : BBCA Tepat berada diresistance dan masih belum mampu untuk breakout di level psikologis 8000. Jika Harga kembali bergerak dibawah 7600, Potensial BBCA akan kembali ke daerah support 730- – 7400.
2. BBRI

Insight : BBRI sudah mampu breakout dari bullish Flag nya, namun saat ini masih belum mampu untuk melanjutkan penguatan. Harga masih tertahan di resistance kuat 4250 dan saat ini masih berada dalam area retest resistance. Jika Breakdown dari area retest 4100, Potensial untuk melanjutkan retracement ke area 3800 – 3900.
3. BBNI

Insight : BBNI masih dalam posisi strong Uptend, harga bergerak di ata EMA50 dan MACD masih mengindikasikan trend positif. BBNI sendiri memiliki level resistance 7250 sebagai level yang harus mampu di breakout untuk bisa melanjutkan penguatan.
4. BMRI

Insight : BMRI berhasil breakout di area resistance 7250, Potensi target selanjutnya adalah ke area 7350 – 7400. Jika level 7400 terbreakout, BMRI berpotensi untuk melanjutkan penguatan, namun, jika harga kembali bergerak dibawah 7200, potensi untuk kembali sideways di range area 7000 – 7250.
Disclaimer On
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor