Home » Rupiah Menguat, saham apa yang berpotensi positif ?

Rupiah Menguat, saham apa yang berpotensi positif ?

by Hijjah Marhama

Di Akhir perdagangan bulan Maret 31/3/2023, Rupiah di tutup menguat terhadap US dollar, dibawa hingga dibawah 15.000 per USD. Dibursa saham sendiri, seiring dengan pelemahan Indeks dollar, rata rata bursa saham Asia di tutup menguat.

Chart Pergerakan Rupiah

Salah satu triggered penurunan Indeks dollar di hari ini karena  rilisnya data US terkait Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index. Index ini merupakan Index yang digunakan The Fed untuk mengukur tingkat Inflasi. Secara Konsensus, diprediksi core PCE Price Index menguat ke level +0.4% secara MoM, melambat dari sebelumnya di bulan Januari di level +0.6%, dan secara actual Realisasinya di luar forcast, melambat lebih jauh di level +0.3%.

Secara Pergerakan Inflasi global pun, tingkat Inflasi US sudah mencapai titik puncak tertingginya di 20 tahun terakhir, dengan proyeksi penguatan PCE akan memberikan signal kuat juga Inflasi US semakin mampu untuk ditekan, sehingga Indeks dollar pun ikut melemah.

US Inflation Rate

Dari sisi dalam negeri sentiment lainnya bisa menjadi booster untuk penguatan rupiah karena dari  Cadangan Devisa. Cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD 140,3 miliar pada Februari 2023 dari USD 139,4 miliar sebulan sebelumnya. Ini merupakan jumlah terbesar sejak Februari tahun lalu, didorong oleh kebijakan repatriasi dan retensi devisa ekspor serta kenaikan penerimaan pajak.

Cadev Indonesia


Dengan Rilisnya data cadangan devisa Indonesia di tanggal 7 Maret, sejalan juga mulai adanya awal penguatan rupiah terhadap USD yang sebelumnya di tanggal 7 Maret di level 15450 per US Dollar, dan terus berlanjut turun hingga hari ini berada di bawah 15000.

Korelasi antara dollar – rupiah – IHSG pasti saling terhubung, dengan penguatan Rupiah, berikut saham saham ini yang berpotensi positif :

  1. Emiten yang memiliki basis impor akan bahan bakunya akan menjadi diuntungkan seperti ; di bidang farmasi yang mana bahan baku obatnya +- 80% masih berbasis Impor KLBF, KAEF. Adapun di bidang automotive, dari import barang spare part mengurangi cost bila rupiah menguat, seperti AUTO, ASII, UNTR.
  2. Consumer Cyclical, industri Ritel, dengan penguatan rupiah, harga penjualan akan lebih mudah di lakukan penyesuaian, dan bisa memberikan tingkat margin yang lebih baik, ERAA, ACES, MAPI, RALS.
  3. Perbankan erat hubungannya dengan ekonomi, penguatan rupiah memberikan signal baik bagi ekonomi, Big Bank pun memiliki potensi positif seperti BBCA, BMRI, BBRI, BBNI,BBTN.
  4. Emiten yang memiliki liabilitas dalam mata uang Dollar seperti MEDC, ADRO.

ASII Bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan dari beberapa contoh saham di atas. Pergerakannya masih dalam channel Uptrend, harga sedang beranjak naik ke resistance. Trendline, Area level 6200-6500 sebagai target taking profit dengan pembatasn risiko di level 5850.

Chart Saham ASII


Selain dampak positif secara sentiment, ketika adanya pelemahan pada indeks dollar, bisa perhatikan hal ini :

  1. Emiten yang kegiatan operasional bisnisnya berorientasi pada Ekspor INKP.
  2. Saham tambang Emas, dengan pelemahan pada USD, harga emas sendiri cenderung juga akan terkoreksi.

***

Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat :)

Related Posts

Leave a Comment

Subscribe to our newsletter

Don't miss new updates on your email