Di akhir sesi perdagangan Jumat 13 September 2019 lalu saham TINS ditutup melemah 25 poin dari harga pembukaan 1.215 dan ditutup pada harga 1.190.
Saham ini akan menjadi menarik jika melanjutkan penurunannya. Mengapa? Yuk kita bahas dari sisi teknikalnya.

TINS sempat mengalami euforia dan menyentuh harga 1.285 saat harga timah juga melesat. Namun, kenaikan harga TINS nampaknya masih belum seagresif ANTM yang notabene masih satu sektor.
Baca juga: Mau Kemana ANTM
Di area harga 1.050-1.100 harga membentuk demand zone yang cukup cantik. Beberapa syarat demand zone yang kuat sudah terpenuhi disana. Hanya ada 2 candle yang membentuk DZ-nya dan DZ tersebut belum sama sekali tersentuh oleh harga (first touch).
Saya amat sangat berharap harga turun terlebih dahulu dan masuk ke area DZ-nya, yang jika prediksi saya benar, diharga tersebut indikator stochastic akan sudah berada di zona jenuh jualnya. Plus, harga akan masuk ke area magnet EMA 20 dan EMA 50. Sangat jarang saham indonesia yang memenuhi semua kriteria DZ ini.
Dari sisi broker summary-nya, jika kita tarik harga TINS sejak pertama kali mengalami kenaikan sampai tanggal 5 september, yaitu tanggal sebelum sideways. Kita lihat CC masih menjadi Top Buyer dengan harga rata-rata 1142.
Sementara DR ada di posisi kedua top buyer dengan average harga 1.139 dan setelahnya YU dengan harga average 1.167. So, jika kita bisa ambil di bawah harga 1.100, nampaknya TINS bisa memberikan risk to reward ratio yang sangat bagus.
Selain itu, area harga tersebut merupakan harmonic support Fibonacchi 61,8 yang sekali lagi, akan sangat menarik menjadi area beli kita.

Sekarang kita bandingkan pergerakan harga TINS dengan saham satu sektor yaitu INCO dan ANTM. Dari grafik pergerakan harga diatas ANTM sudah lebih dahulu konfirmasi trend Bullish dan rally dari harga 600an break diatas harga 1.000.
Sedangkan INCO juga sudah melesat cukup jauh dari harga 2400an close di harga 3.650 pada akhir perdagangan Jumat 13 September lalu.
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Tunggu. Ya tunggu hingga TINS koreksi dan masuk di Demand Zone yang sudah kita tetapkan. Karena area tersebut akan memberikan risk to reward yang sehat untuk trading kita.
Namun tentunya, momen kita masuk ke saham ini harus didukung dengan kondisi market secara umum khususnya komoditas Nikel.
Semoga bermanfaat.
Untuk Anda yang ingin memperdalam Strategi trading dengan Demand And Supply Zone, dapat klik gambar dibawah: