Per 21 Februari 2022, IHSG kembali mampu membuat The New All Time High Di level 6927. Berbagai Issue issue baik dari global maupun domestic terkait tapering, keterhambatan produksi komoditas, Angka Covid meningkat, ketegangan geopolitik Rusia – Ukraine dan lain lain ternyata tidak membuat IHSG terus tertahan di area konsolidasinya.
Dan tidak lantas juga membuat asing ragu untuk melakukan akumulasi pembelian di saham saham yang memiliki market cap besar, sehingga hal ini juga mendorong pergerakn dari IHSG itu sendiri. Berikut beberapa saham yang dilakukan Akumulasi buy oleh asing per 21 Februari 2022 :
BBRI > 234.39 B
ARTO > 179.04 B
HRUM > 99.29 B
BBYB > 94.16 B
EMTK > 89.88 B
TLKM > 63.93 B
BBCA > 60.25 B
Dikala IHSG menguat, sektor apa yang outperform ?
Saat ini terdapat 4 sektor yang sedang outperform di atas IHSG pergerakannya yakni IDX Trans yang sudah mulai rally cukup signifikan dari pertengahan januari, diikuti oleh Sektor Energy yang sedang banyak sekali katalis positif untuk mendongkrak harga komoditas sehingga ikut membuat harga saham terkait ikut adanya penguatan. Selanjutnya diikuti oleh IDX CYCLIC dan IDX FINANCE yang dimana baik bank digital, mini bank, mau pun Big Bank sama sama bergerak aktif mulai awal bulan februari ini, salah satu katalisnya didorong oleh tingkat suku bunga yang masih tertahan di level 3.5% serta dari masing masing emiten perbankan yang semakin ekspansif dalam memperlebar dan mengembangkan lini bisnisnya.
Ketika Indeks dalam Risk dan reward yang tinggi, sektor apa yang secara Risk masih rendah ?
Perhitungan ini dilakukan dengan metode khusus mengukur tingkat risiko yakni Value At Risk dengan Pendekatan Monte Carlo.
Ternyata Sektor Consumer Baik cyclical mapun non cyclical memiliki nilai risiko yang paling rendah dibandingkan dengan sektor lainnya.
Namun Hal yang berbeda terjadi adalah di cyclical sendiri saat ini pergerakannya sudah mampu outperform IHSG.
Adapun hal menarik yang terjadi mengapa consumer cyclical ini meningkat adalah pergerakan harga saham di MNC Grup milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo ini sedang terus rally dan membetuk trend bullish dalam masa short term ini. Saham sahamnya diantara lain ; BCAP, KPIG, MSIN, BABP, MSKY, BHIT, IATA, MNCN.
Selain itu Pergerakan harga saham di sub sector retail seperti LPPF, UFOE, dll. Lalu di subsector Luxury Good seperti LPIN POLU, lalu Sub sector Automobile dan lainnya mulai adanya pola reversal dan penguatan.
Lain Hal di saham saham sektor consumer good non cyclical ini masih terus tertekan karena salah satu faktornya adalah dari sisi pendapatan yang menurun karena kasus covid yang belum kunjung usai sehingga masih menekan angka penjualan dari produk produk food & beverage di emiten emiten terkait, seperti INDF, MYOR, ICBP, dan UNVR yang 11 Februari Kemarin keluar untuk data laporan keuangannya dimana Laba Q4 2021 turun 19.6% Yoy.
Namun ada beberapa Insight yang bisa diperhatikan dan jadi bahan pertimbangan nih untuk di sektor Consumer good Non Cyclical ini :
1. Secara Valuasi, Harga saat ini rata rata sudah berada dibawah level Average dan ST-1
nya. Artinya hal ini mengindikasikan bahwa harga sahamnya sudah sangat murah
2. Secara Teknikal Penurunan sudah mulai terbatas, dan sudah tidak terlalu jauh dari area
support dasarnya, artinya secara Risiko sudah mulai terukur.
3. Katalis ini bisa sebagai insight ketika Bulan Ramadhan dan Lebaran. Hal ini bisa menjadi katalis positif bagi emiten emiten yang memiliki banyak diversifikasi produk untuk adanya peningkatan demand pada bahan makanan tersebut yang dimana jika demand meingkat, penjualan dan pendapatan untuk emiten terkait juga bisa ikut meningkat.
Disclaimer On
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor
