Jika kita perhatikan, meskipun kenaikan dari harga komoditasnya sudah naik cukup signifikan, namun hal ini tidak diikuti oleh pergerakan harga saham dari emiten perkebunan sawit atau dalam hal ini bisa dikatakan laggard (terlambat). Beda dengan pergerakan harga saham coal yang kemarin rally dari pertengahan September – oktober melonjak tajam.
Untuk itu, emiten CPO ini masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan atau dengan kata lain masih memiliki prospek upside untuk pergerakan harga sahamnya.

Jika dilihat dari pergerakan harga sahamnya, beberapa emiten sawit masih underperforming IHSG, diantaranya terdapat LSIP, SSMS, TBLA, dan AALI. Justru hal ini yang menjadi menarik karena membuat adanya potensial upside bagi saham saham tersebut.
Jika kita bandingkan secara valuasi TBLA dan SIMP masih menjadi yang paling murah jika kita bandingkan dengan rata rata sektor.

Dari sisi performa harga TBLA juga menjadi yang paling besar dalam menghasilkan return. Berdasarkan performa kinerja dalam menghasilkan profit, SSMS mampu berkinerja lebih optimal di banding emiten sesektornya dan rata rata sektornya.
Jika dilakukan untuk memanfaatkan momentum Window Dressing, LSIP memiliki probabilitas 100% secara historis 5 tahun terakhir untuk adanya penguatan harga di bulan desember nanti.
Secara market cap, AALI menjadi market leader dari emiten sektor CPO ini, karena memiliki Market cap terbesar.
Berikut Analisa Teknikalnya :
AALI

AALI sudah rally sejak akhir September dari tanggal 27 September dari di level 8500, hingga saat ini per 5 November 2021 harganya sudah berada di level 10875.
Secara teknikal, AALI berpotensi akan mengalami koreksi dalam jangka pendek ke level 10400 atau ke middle band. Dilihat dari RSI sudah overbought dan jumat kemarin, 5 November 2021 harganya kembali ditutup melemah dan sudah bergerak breakdown MA5 dan volume juga menurun.
Target untuk saham AALI di akhir tahun berada di area 11500 – 12000. Stoploss di level 10400.
SIMP

Target : 515 – 540
Stoploss : 490
SIMP berpotensi akan melanjutkan penguatan diliat dari Indikator MA dan MACD sudah goldencross. Dari yang saya cermati SIMP memiliki PR untuk mampu breakout level 515 terlebih dahulu, karena sudah beberapa kali ketika harga berada di area tersebut, tidak mampu breakout dan kembali mengalami koreksi. Jika mampu breakout di level 515, next target di resistance selanjutnya di level 540.
LSIP

Target : 1900
Stoploss : 1320
LSIP membentuk pattern bullish flag, target untuk akhir tahun dapat kembali berada di resistance 1900. Dengan probabilitas 100% menguat di bulan desember secara historis di lima tahun terakhir, dan harga CPO yang terus rally, memungkinkan LSIP melanjutkan penguatan harga. Tetap batasi risiko, stoploss jika harga breakdown level 1320.
SSMS

Target : 1285 – 1300
Stoploss : 1105
Saat ini pergerakan harga SSMS berada di area fibo 50%, berpotensi breakout fibo 61.8% di level 1180. Jika mampu breakout next target di area 1285 – 1300. Cutloss jika harga bergerak dibawah 1105.
TBLA

Target 1 : 910
Target 2 : 960
Stoploss : 870
TBLA sudah reversal dan mampu breakout trend bearish jangka panjangnya. Pergerakan harganya pun saat ini berada di atas EMA5. Jika dilakukan untuk trading, target terdekat ke level 910. Swing ke level 960. EMA goldencross memberi indikasi akan ada penguatan harga.
Kesimpulan :
Dapat ditarik kesimpulan untuk Swing trade kandidat terkuat adalah saham LSIP. Karena secara seasonal memliki probabilitas 100%, secara valuasi, price & profitability performance baik, berada di tengah tengah, namun lebih baik dari pada rata rata sektor. Dan secara teknikal juga yang paling berpotensi melanjutkan penguatan harga.
Untuk Daytrade, dapat dilakukan pada saham TBLA.
Disclaimer On
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor