Dalam pasar modal, terdapat pasar primer dan pasar sekunder. Apabila Anda membeli saham melalui Bursa Efek, maka Anda berada pada pasar sekunder saat saham sudah dicatatkan di Bursa Efek dan disebarluaskan melalui sekuritas serta investor.
Sebelum mencapai pasar sekunder, investasi saham diperjualbelikan terlebih dahulu melalui pasar primer, dimana perusahaan melakukan penjualan sahamnya secara langsung kepada investor. Proses tersebut disebut Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).
Nah, mengutip situs e-ipo.co.id, terdapat 7 perusahaan yang akan melakukan IPO, berikut profile perusahaan tersebut.
PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA)
Merupakan perusahaan penyedia jasa pendidikan vokasi non formal bidang hospitality, culinary, pastry – bakery dan creative economy. Periode Book Building PT Idea Indonesia Akademi adalah 13 Agustus sampai 24 Agustus 2021. Harga penawaran perdana yakni Rp 120-Rp 155 persaham dan jumlah saham yang di tawarkan sebesar 2.124.875 lot.
Sejumlah dana yang di dapat dari penawaran umum yaitu untuk mengembangkan pendidikan vokasi berkualitas di Indonesia dan ekspansi perseroan di berbagai kota. Dilihat dari tingkat pendapatan per 31 Mei 2021 mengalami peningkatan dimana tahun 2020 Rp 6,4 M dan tahun 2021 Rp 7,2 M. Sedangkan laba/rugi yang dihasilkan PT Idea Indonesia Akademi per 31 Mei 2021 mengalami penurunan tahun 2020 Rp 4,3 M dan tahun 2021 Rp2,6 M.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek IDEA yakni PT Indo Capital Sekuritas, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia yakni 9 September 2021.
- PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK)
Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Healthcare Providers. Periode Book Building PT Kedoya Adyaraya adalah 12 Agustus 2021 sampai 24 Agustus 2021.
Harga penawaran perdana Rp 1.500-Rp 1.750 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 1.859.400 lot. Nilai nominal Rp 200 setiap saham. Jumlah seluruh nilai Book Building seesar-besarnya Rp 325.395.000.000. Alokasi Dana Penawaran Umum PT Kedoya Adyaraya 14% untuk ekspansi, 45% dan 41% untuk untuk dialokasikan dalam bentuk pinjaman ke emiten anak usaha SMS dan SMAS. Dilihat dari laporan keuangan laba/rugi PT Kedoya Adyaraya mencatatkan keuntungan per tanggal 31 Mei 2021 sebesar Rp 37.483.477.810.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek RSGK yakni PT Buana Capital Securitas. Listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 September 2021. Presentase saham yang ditawarkan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
- PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)
Merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya. Periode Book Building 09 Agustus 2021 sampai 13 Agustus 2021. Harga penawaran awal Rp 175-Rp 180 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 1.666.666 lot. Presentase saham yang ditawarkan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominal Rp 50 persaham.
Penjamin pelaksana Emisi Efek GPSO yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas, terkait tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia yakni 3 September 2021. Dana yang di peroleh GPSO dari penawaran umum 30,61% akan digunakan untuk belanja modal, 36,74% belanja peralatan dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja 32,65%.
Selain saham , PT Geoprima secara bersamaan juga menerbitkan Waran Seri 1 yang menyertai Saham Baru Perseroan. Waran Seri 1 diberikan kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada Tanggal Penjatahan. Rasio Saham dengan Waran Seri 1 yaitu 1:1. Jumlah waran seri 1 166.666.600, harga exercise Waran seri 1 Rp 250. Dilihat dari pendapatan per 31 maret 2021 mengalami penurunan sebesar Rp1.949.418.000 dari sebelumnya tahun 2020 Rp4.370.740.000. Begitupun dengan laba rugi GPSO yakni pada kuartal 1 2021 GPSO mengalami kerugian Rp242.723.000.
- PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS)
Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan produksi kopra dan penjualan minyak kelapa. Periode Book Building 09 Agustus 2021 sampai 16 Agustus 2021. Harga penawaran awal Rp 270-Rp300 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 1.500.000 lot. Tanggal listing di BEI 3 September 2021. Nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebanyak 33,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Secara bersamaan perseroan juga menerbitkan 37.500.000 waran seri 1 yang menyertai saham baru perseroan sebanyak 12,34% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Perbandingan nya itu yakni 4:1 setiap pemegang 4 saham akan mendapatkan 1 waran seri 1. Dana yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk pembelian bahan baku produksi. Penjualan bersih per tanggal 30 April 2021 mengalami kenaikan Rp 119.915.000.000, dari tahun 2020 tumbuh lebih rendah Rp 87.542.000.000 dari 2021. Begitu pun dengan Laba yang diperoleh PT Indo Oil Perkasa pada 30 April 2021 sebesar Rp 2.415.000.000, dari tahun sebelumnya yang tumbuh lebih rendah sebesar Rp1.660.000.000.
Menurut FAOSTAT (Food and Agriculture Organization Corporate Statistical Database) Saat ini Indonesia merupakan pengekspor Crude Coconut Oil (CNO) kedua setelah Filipina. Permintaan CNO di dunia terus meningkat seiring dengan rendahnya pertumbuhan produksi CPO yang pada akhirnya permintaan terhadap CNO yang berperan sebagai pengganti CPO semakin meningkat.
- PT Cemindo emilang Tbk (CMNT)
Merupakan perusahaan semen terintegrasi yang bergerak utama di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi produk semen dan klinker dari Indonesia dan Vietnam. Periode Book Building 09 Agustus 2021 sampai 19 Agustus 2021. Tanggal listing saham CMNT yakni 6 September 2021.
Harga penawaran awal Rp 600-Rp 800 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 27.188.302 lot dan jumlah saham yang dicatatkan 181.255.342 lot. Nilai nominal Rp 500 setiap saham, dengan presentase sebesar 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dana yang didapatkan dari IPO akan dialokasikan sekitar 58% untuk modal kerja, 17% akan digunakan untuk pembayaran atas sebagian pokok utang dari pinjaman sindikasi, 11% digunakan untuk utang kepada Sinoma International Engineering Co., Ltd, 8% untuk belanja modal, dan 6% bayar sebagian utang kepada PT Sinoma Engineering Indonesia. Menurut CBA, pasar semen Indonesia menduduki peringkat keempat terbesar di dunia pada tahun 2019 dengan konsumsi sebanyak 70 juta ton.
Pada kuartal 1 tahun 2021 CMNT berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 2.006.629.000.000 lebih tinggi dari kuartal 1 tahun 2020 Rp 1.422.828.000.000. Begitupun dengan Laba yang diperoleh lebih tinggi sebesar Rp 186.638.000.000 dari kuartal 1 2020 yang mengalami kerugian sebesar Rp 676.560.000.000.
- PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)
Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan jasa pertambangan melalui entitas anak. Periode Book Building 28 Juli 2021 sampai 16 Agustus 2021. Harga penawaran awal Rp 1.420-Rp 1.600 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 3.555.600 lot.
Nilai nominal Rp 100 setiap saham, saham yang ditawarkan sebesar 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Penjamin Pelaksana Emisi Efek MCOL yakni PT Buana Capital Sekuritas. Pasar batubara sempat mengalami kontraksi di tahun 2020 yang disebabkan oleh pandemic COVID 19 namun seiring berjalannya waktu pemulihan ekonomi di berbagai belahan dunia dalam jangka panjang prospek pasar batu bara akan cenderung didorong oleh pertumbuhan ekonomi Negara-negara asia seperti China dan India, di tambah dengan Negara-negara berkembang di Asia Tenggara lainnya yang berimbas pada peningkatan konsumsi listrik.
Pemulihan tersebut akan memberikan keuntungan bagi perseroan karena Negara-negara tersebut tujuan utama ekspor batubara. Penggunaan dana IPO sekitar Rp441.000.000.000 akan digunakan untuk pembelian peralatan berat, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Pada kuartal 1 2021 pendapatan PT Prima Andalan Mandiri mengalami penurunan US$81.197.121 dimana pada tahun 2020 sebesar US$96.171.169. Begitupun dengan Laba yang di peroleh kuartal 1 2021 lebih kecil US$20.415.102 dari tahun 2020 US$20.527.256.
- PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS)
Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut untuk mengangkut suatu jenis barang tertentu. Periode Book Building 26 Juli 2021 sampai 06 Agustus 2021. Harga penawaran awal Rp 230-Rp 300 persaham dan jumlah saham yang ditawarkan 5.252.500 lot.
HAIS listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2021. Nilai nominal Rp 100 setiap saham, saham yang ditawarkan sebesar 20% dari modal ditempatkan dan modal disetor setelah IPO. Penjamin Pelaksana Emisi Efek HAIS yakni PT RHB Sekuritas Indonesia.
Rencana penggunaan dana IPO yaitu sekitar 46% untuk belanja modal, 23% akan disalurkan melalui skema pinjaman kepada entitas anak yaitu HRT, dan 31% digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Pendapatan yang di peroleh HAIS pada kuartal 1 2021 sebesar Rp 77.773.818.670 lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan kuartal 1 2020 Rp92.902.194.139. Laba/rugi yang diperoleh di kuartal 1 2021 Rp 7.826.825.781 lebih rendah dari laba yang di peroleh tahun kuartal 1 2020 Rp 11.447.461.644.
***
Untuk Buka Rekening saham dan join Grup Diskusi silahkan menuju link berikut: bit.ly/JoinRepublikInvestor